www.fotolokasi.com - Alkisah pada zaman dahulu kala tersebutlah ada seorang Panglima perang dari kerajaan Galuh bernama Adipati Kiban beserta pasukannya yang terlatih akan melakukan serangan ke wilayah Cirebon. Sang Panglima bersama prajurit-prajuritnya dalam perjalanannya sampailah tiba di suatu pedukuhan (red: dukuh/dusun) yang sangat luas yang bernama Karang Loa. Nama "Loa" merupakan nama jenis buah, yaitu Buah Loa yang banyak tumbuh di tanah Jawa. "Karang" dalam bahasa Jawa bermakna juga pekarangan ataupun lahan. Maka disebutlah dengan nama Karang Loa.
Penyebaran ajaran agama Islam di wilayah Cirebon pada masa saat itu pengaruhnya sudah sangat luas sampai menjangkau ke pelosok kampung, termasuk Karang Loa. Pada saat pasukan Adipati Kiban berada di daerah Karang Loa untuk melancarkan serangan dan menyusup ke pasukan Cirebon, dengan serentak pula pasukan Cirebon menghalau dan melakukan serangan. Walaupun jumlah pasukan lawan yang dihadapi sangat banyak, dengan segenap tekad kemampuan yang tinggi dan memiliki ilmu kanuragan yang handal akhirnya prajurit Cirebon berhasil menghalau mundur pasukan Galuh.
Di masa sekarang ada sebuah desa tetangga yang berdekatan dengan Desa Karang Wangi yaitu Desa Getasan. Konon pada saat peperangan, senjata yang digunakan pasukan Galuh diantaranya pedang klewang dan tombak tidak mempan digunakan melawan pasukan Cirebon. Senjata-senjata tersebut rapuh, dalam bahasa Jawa disebut "Getas". Oleh karena itu dari situlah diambil nama Desa Getasan.
Sejak pertempuran itu Karang Loa sangat masyhur dan menjadi sebutan yang baku di masyarakat. Kemudian di daerah Karang Loa banyak ditanam pohon Kenanga yang wangi bunganya, sehingga terkenal dengan sebutan Karang Wangi. Selanjutnya sebutan pedukuhan Karang Loa menjadi pedukuhan Karang Wangi, yang kemudian menjadi Desa Karangwangi.
Adapun pasukan Cirebon yang berjaya menghalau prajurit Galuh diantaranya adalah:
- Buyut Benda, dikebumikan di Blok Masjid
- Buyut Nurjaya, dikebumikan di Blok Lenggoko
- Buyut Atas Raga, dikebumikan di Blok Karang Moncol
- Pangeran Mayar, dikebumikan di Blok Penggulaan
- Ki Gede Antaguna, dikebumikan di Blok Pawoan
- Ki Gede Marguan, dikebumikan di Blok Pawoan
- Ki Gede Nur Sakti, dikebumikan di Blok Pawoan
- Pangeran Antakusuma, dikebumikan di Blok Benda/ Masjid
- Singgalba dikebumikan di Blok Sanggrek
- Buyut marong, dikebumikan di Blok Benda.
Di masyarakat wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning) mengenal istilah pemerintahan Kepala Desa dengan sebutan Kuwu. Klik link di bawah ini untuk melihat artikel:
Demikianlah kisah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Depok, Cirebon yang juga memiliki kisah sejarah serta tidak kalah penting dalam Babad Tanah Cirebon. Dirangkum sumber dari cerita masyarakat dan riset mahasiswa UIN (Universitas Islam Negeri) Syekh Nurjati.
Nama/Lokasi | : | Desa Karangwangi |
Kategori | : | Article |
Lokasi Alamat | : | Karangwangi, Depok, Cirebon |
Tahun | : | 2015 |
Peta Lokasi | : | |
Post by: Foto Lokasi
Post A Comment:
0 comments so far,add yours