www.fotolokasi.com - Pada hari ini, 9 tahun yang lalu tepatnya pada hari Minggu, 26 Desember 2004 pandangan dunia tertuju pada bencana alam tsunami yang melanda di beberapa negara seperti Sri Langka, India, Bangladesh, Malaysia, Maladewa, Thailand dan termasuk Indonesia. Untuk wilayah Indonesia yang terkena bencana tsunami adalah Aceh dan Kepulauan Nias. Menurut sumber yang diberitakan bencana yang menelan korban hingga 300 ribu jiwa ini diawali dengan gempa bumi tektonik yang berkekuatan 8,5 Skala Richter yang berpusat di Samudera Hindia.
Pasca gempa tsunami yang melanda Aceh tentu sangat memilukan bagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Aceh yang kehilangan sanak keluarga dan handai taulan. Kilas balik dari sejarah Bangsa Indonesia akan tragedi tsunami Aceh, pemerintah membangun
Museum Tsunami Aceh yang berlokasi di Jalan Raya Lintas Sumatera, Jalan Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh. Museum yang menyimpan dokumentasi-dokumentasi tsunami ini dirancang oleh arsitek Indonesia
Ridwan Kamil, serta dibangun diatas lahan seluas 2.500 meter persegi dengan struktur bangunan 4 lantai dan diresmikan oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 23 Februari 2009. Untuk berkunjung ke
Lokasi Museum Tsunami Aceh jika dari
Bandara Sultan Iskandar Muda adalah 20,4 km dan dapat ditempuh kurang lebih sekitar 32 menit. Lokasi Museum juga berdekatan dengan
Masjid Raya Baiturrahman dan Lapangan Blang Padang Aceh.
Bangunan-bangunan Museum Tsunami Aceh dirancang dengan warna yang dominan gelap ini seolah menceritakan suasana kepanikan saat tsunami terjadi, terdapat juga lorong-lorong sempit serta dinding-dinding yang dihiasi dengan nuansa kebudayaan Aceh seperti gambar-gambar orang menari Saman.
Bagi pengunjung yang masuk kedalam Museum Tsunami Aceh pertama-tama akan melalui sebuah lorong yang disebut Lorong Tsunami (Tsunami Alley), yakni sebuah lorong sempit dengan dinding yang menjulang tinggi disertai efek air berjatuhan dan suara gemuruh air. Seolah pengunjung dibawa kedalam suasana kejadian tsunami, nuansa religi juga terdapat di Lorong Tsunami seperti terdengar rekaman ayat suci Al-Qur'an yang dibacakan oleh seseorang.
Sampai dipenghujung keluar dari lorong, pengunjung akan sampai pada sebuah rungan yang disebut Memorial Hall. Ruangan yang dikelilingi dinding kaca dengan tata cahaya temaram ini terdapat puluhan standing monitor screen yang memperlihatkan slide-slide foto lokasi keadaan setelah tsunami melanda Aceh seperti foto-foto yang memperlihatkan kondisi kerusakan dan kesedihan warga warga Aceh.
|
Sumur Doa Museum Tsunami Aceh |
Masih di dalam Lokasi Museum Tsunami Aceh juga terdapat bangunan yang berbentuk cerobong dengan ketinggian sekitar 30 meter yang dinamakan Sumur Doa. Pada dinding sumur terdapat nama-nama korban tsunami yang berhasi dikenali yang meninggal ataupun yang hilang. Ribuan nama yang tertulis mengelilingi dinding sampai pada bagian atas sumur terdapat Kaligrafi Islam tertulis lafadz Allah. Sebuah makna simbolis yang menggambarkan hubungan manusia dengan sang Pencipta, dimana setiap manusia pasti akan kembali kepada Tuhan-Nya.
|
Jembatan Harapan Museum Tsunami Aceh |
Selain maket miniatur-miniatur diorama yang menceritakan tragedi tsunami dan peninggalan benda-benda yang rusak saat tsunami, di Museum Tsunami Aceh juga terdapat jembatan yang dinamakan Jembatan Harapan. Diatas jembatan ini tergantung bendera-bendera dari 55 Negara yang membantu rekonstruksi dan perdamaian di Aceh.
|
Helikopter Museum Tsunami Aceh |
Di Asia hanya ada 2 museum tsunami yaitu di Jepang dan Aceh Tsunami Museum di Banda Aceh. Museum Tsunami Aceh dibangun bukan untuk mengenang kesedihan bencana tsunami, tetapi sebagai simbol kekuatan warga Aceh menghadapi bencana tsunami.
Nama/Lokasi |
: |
Museum Tsunami Aceh |
Kategori |
: |
Pariwisata, Museum |
Lokasi Alamat |
: |
Jl. Sultan Iskandar muda, Aceh |
Foto |
: |
2013 |
Kontributor |
: |
Nuqee |
Website |
: |
- |
Peta Lokasi |
: |
|
|
Post by:
Foto Lokasi
Author ©
Fotonia Lokasia