www.fotolokasi.com - Sebelum melihat Stasiun Manggarai Tempo Doeloe, terlebih dahulu kita mengetahui kilas balik singkat sejarah industri kereta api yang pertama kali. Sudah satu setengah abad lebih besi baja rel kereta yang menjadi jalur transportasi membentang di Tanah Air. Awal pembangunan jaringan rel kereta pertama di Indonesia dibangun tahun 1876 pada masa Hindia Belanda tepatnya di Semarang, panjang jalur kereta tersebut hanya 26 KM, lebar rel juga lebih kecil dibandingkan dengan jalur kereta yang digunakan sekarang, dan rute perjalanannya adalah Gudang - Tanggung. Kebutuhan utama transportasi kereta pada saat itu adalah untuk mengangkat perekonomian, rangkaian kereta berfungsi untuk mengangkut hasil perkebunan. Seperti kopi, gula, nila, tembakau dan beberapa hasil kebun dan barang lainnya untuk ekspor. Empat tahun kemudian dibangun jalur lintas 59 KM Jakarta - Bogor di tahun 1880.
Baca artikel: Stasiun Manggarai dan Padatnya Aktivitas Penumpang Commuter Line
Pembangunan jalur kereta di Pulau Jawa terus dilakukan hingga selesai tahun 1913 dan pembangunannya sudah mencapai semua kota-kota di Jawa. Kemudian pembangunan beralih ke Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Dengan demikian jaringan kereta di luar Jawa selesai dibangun tahun 1925. Tidak hanya pengerjaan jaringan rel kereta saja, stasiun-stasiun yang menjadi penghubung antar kota juga dibangun. Terutama stasiun yang menjadi tempat aktivitas lansir dan perawatan kereta, seperti salah satunya adalah Stasiun Manggarai dibangun tahun 1969. Mengingat di Stasiun Manggarai terdapat Balai Yasa, yaitu bengkel tempat perawatan dan penyimpanan kereta. Stasiun ini sejak dulu sudah banyak memiliki jalur rel kereta, bahkan bentuk dan gaya arsitektur bangunan peron Stasiun Manggarai juga masih dipertahankan hampir sama seperti zaman dulu. Seperti terlihat pada video di bawah ini atas referensi tautan Youtube dari koresponden antara kami dengan seorang sumber warga negara Belanda.
Tak hanya sistem transportasi kereta api yang menjadi peninggalan dari Hindia Belanda, sistem irigasi juga menjadi salah satu peninggalan zaman doeloe. Seperti keberadaan pintu air dan jembatan, keduanya juga bisa ditemui sampai sekarang, yaitu bangunan yang berarsitektur Negeri Kincir Angin. Lokasi Stasiun Manggarai secara geografis berada dekat Sungai Ciliwung dan percabangan Sungai Ciliwung atau yang dikenal dengan nama Inspeksi Ciliwung. Oleh karena itu di dekat stasiun ini terdapat Pintu Air Manggarai, karena fungsinya sangat vital bagi sistem irigasi di Jakarta oleh sebab itu pintu air ini sering menjadi ukuran ketinggian air ketika musim hujan dan arus dari Pintu Air Katulampa Bogor. Dari Stasiun Jatinegara menuju Stasiun Manggarai ada sebuah jembatan rel kereta yang bernama Jembatan Kereta Jatinegara alias Jembatan Gunung Antang. Jembatan ini adalah Jembatan Penyeberangan Kereta yang melintas di atas jalan Matraman Raya.
Baca artikel: Jembatan Kereta Jatinegara
Baca artikel: Stasiun Manggarai dan Padatnya Aktivitas Penumpang Commuter Line
Stasiun Manggarai Tempo Doeloe |
Pembangunan jalur kereta di Pulau Jawa terus dilakukan hingga selesai tahun 1913 dan pembangunannya sudah mencapai semua kota-kota di Jawa. Kemudian pembangunan beralih ke Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Dengan demikian jaringan kereta di luar Jawa selesai dibangun tahun 1925. Tidak hanya pengerjaan jaringan rel kereta saja, stasiun-stasiun yang menjadi penghubung antar kota juga dibangun. Terutama stasiun yang menjadi tempat aktivitas lansir dan perawatan kereta, seperti salah satunya adalah Stasiun Manggarai dibangun tahun 1969. Mengingat di Stasiun Manggarai terdapat Balai Yasa, yaitu bengkel tempat perawatan dan penyimpanan kereta. Stasiun ini sejak dulu sudah banyak memiliki jalur rel kereta, bahkan bentuk dan gaya arsitektur bangunan peron Stasiun Manggarai juga masih dipertahankan hampir sama seperti zaman dulu. Seperti terlihat pada video di bawah ini atas referensi tautan Youtube dari koresponden antara kami dengan seorang sumber warga negara Belanda.
Video tempo doeloe perjalanan kereta dari Stasiun Manggarai menuju Stasiun Jatinegara, berjalan melewati Jembatan Kereta Pintu Air Manggarai, kemudian Masuk Stasiun Manggarai, setelah itu melalui Jembatan Kereta Bukit Duri, lalu jembatan terakhir yaitu Jembatan Kereta Jatinegara (Jembatan Kereta Gunung Antang), perjalanan juga melewati Stasiun Jatinegara.
Source: Eye Film
Title: Lijn Weltevreden - Meester Cornelis
Site Link: https://www.eyefilm.nl/collectie/filmgeschiedenis/film/lijn-weltevreden-meester-cornelis
Embed Link: https://www.youtube.com/watch?v=DMtZYgAKPCE
Tak hanya sistem transportasi kereta api yang menjadi peninggalan dari Hindia Belanda, sistem irigasi juga menjadi salah satu peninggalan zaman doeloe. Seperti keberadaan pintu air dan jembatan, keduanya juga bisa ditemui sampai sekarang, yaitu bangunan yang berarsitektur Negeri Kincir Angin. Lokasi Stasiun Manggarai secara geografis berada dekat Sungai Ciliwung dan percabangan Sungai Ciliwung atau yang dikenal dengan nama Inspeksi Ciliwung. Oleh karena itu di dekat stasiun ini terdapat Pintu Air Manggarai, karena fungsinya sangat vital bagi sistem irigasi di Jakarta oleh sebab itu pintu air ini sering menjadi ukuran ketinggian air ketika musim hujan dan arus dari Pintu Air Katulampa Bogor. Dari Stasiun Jatinegara menuju Stasiun Manggarai ada sebuah jembatan rel kereta yang bernama Jembatan Kereta Jatinegara alias Jembatan Gunung Antang. Jembatan ini adalah Jembatan Penyeberangan Kereta yang melintas di atas jalan Matraman Raya.
Baca artikel: Jembatan Kereta Jatinegara
Video Jembatan Kereta Jatinegara, jembatan ini dikenal juga dengan nama Jembatan Gunung Antang. Di tahun 2017 jembatan ini berumur 99 tahun atau tepatnya jembatan ini dibangun tahun 1918. Jembatan ini adalah jembatan kereta kedua di Indonesia yang dibangun dengan konstruksi beton, sedangkan jembatan kereta yang pertama kali dibangun dengan konstruksi beton di Indonesia adalah Jembatan Kereta Bukit Duri.Post by: Foto Lokasi
Author © Fotonia Lokasia
Post A Comment:
0 comments so far,add yours